Rabu, 27/05/2009 12:15:45
Bencana Banjir Rob di Sidoarjo,Jawa Timur
Banjir pasang air laut atau rob mengakibatkan ratusan hektar lahan tambak di empat desa di Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (26/5) malam, terendam banjir. Lokasi empat desa memang berada di pesisir pantai.
Sebagian besar wilayahnya berupa tambak ikan bandeng dan udang windu. Terdapat sekitar 50 petani tambak di wilayah yang terkena rob sehingga total kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Sementara itu, rob juga menggenangi dua kota lain di Jawa Timur yaitu Situbondo dan Pasuruan. Warga berharap pemerintah setempat turun tangan untuk membangun tanggul.
Sumber : Metrotvnews, Liputan6
Prediksi Bencana Banjir di Surabaya
Masyarakat yang tinggal ataupun memiliki aktivitas di kawasan pesisir pantai diimbau ekstra waspada. Sebab, fenomena air pasang yang terjadi selama tiga hari terakhir diprediksi akan terulang lagi pada awal dan akhir Juni mendatang. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak, Surabaya mengkonfirmasi siklus air pasang maksimal akan terjadi pada tanggal 7-10 Juni dan pada tanggal 22-24 Juni. Ketinggian air pada dua periode waktu tersebut hampir sama, yakni antara 120 hingga 140 centimeter. Fenomena air pasang yang selalu diikuti dengan fenomena air surut minimal hingga minus 140 centimeter dari permukaan air laut saat kondisi normal itu sangat berpotensi menyebabkan banjir rob. Persis seperti yang saat ini terjadi di beberapa kawasan Surabaya.
Sumber : Okezone
Perkembangan Bencana Letusan Gunung Slamet di Jawa Tengah
Gunung Slamet yang terletak di Jawa Tengah masih berstatus Siaga (Level III). Pantauan terakhir Gunung Slamet yang dilaporkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Selasa 26 Mei 2009, menyebutkan dari pengamatan visual terlihat lontaran lava pijar yang terjadi sejak 12 Mei 2009 sampai 23 Mei 2009. Sampai tanggal 21 Mei 2009, lontaran lava ini terlihat jelas di malam hari dan dini hari, ketinggian semburan mencapai 100 meter di atas bibir kawah. Material lava jatuh di sekitar titik letusan di Kawah IV bagian dalam. Pada 22 Mei 2009, ketinggian lava pijar meningkat mencapai 400 meter. Lontaran material bahkan jatuh melampaui dinding kawah bagian luar dan jatuh di lereng barat gunung Slamet. Sedangkan pada 23 Mei 2009, terjadi letusan abu yang tingginya mencapai 1.000 meter di atas bibir kawah dengan kolom asap berwarna abu-abu tebal dan material abu jatuh di bagian utara gunung. PVMBG memperingatkan tingginya letusan asap yang mencapai 1.000 meter perlu diwaspadai, terutama untuk keselamatan penerbangan.
Status Gunung Slamet naik dari level waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III) sejak Kamis 23 April pukul 18.00 WIB. Meski aktivitasnya terus meningkat, warga di sekitar gunung belum direkomendasikan mengungsi, namun diminta tenang dan tetap siaga.
Sumber : Vivanews
Sebagian besar wilayahnya berupa tambak ikan bandeng dan udang windu. Terdapat sekitar 50 petani tambak di wilayah yang terkena rob sehingga total kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Sementara itu, rob juga menggenangi dua kota lain di Jawa Timur yaitu Situbondo dan Pasuruan. Warga berharap pemerintah setempat turun tangan untuk membangun tanggul.
Sumber : Metrotvnews, Liputan6
Prediksi Bencana Banjir di Surabaya
Masyarakat yang tinggal ataupun memiliki aktivitas di kawasan pesisir pantai diimbau ekstra waspada. Sebab, fenomena air pasang yang terjadi selama tiga hari terakhir diprediksi akan terulang lagi pada awal dan akhir Juni mendatang. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak, Surabaya mengkonfirmasi siklus air pasang maksimal akan terjadi pada tanggal 7-10 Juni dan pada tanggal 22-24 Juni. Ketinggian air pada dua periode waktu tersebut hampir sama, yakni antara 120 hingga 140 centimeter. Fenomena air pasang yang selalu diikuti dengan fenomena air surut minimal hingga minus 140 centimeter dari permukaan air laut saat kondisi normal itu sangat berpotensi menyebabkan banjir rob. Persis seperti yang saat ini terjadi di beberapa kawasan Surabaya.
Sumber : Okezone
Perkembangan Bencana Letusan Gunung Slamet di Jawa Tengah
Gunung Slamet yang terletak di Jawa Tengah masih berstatus Siaga (Level III). Pantauan terakhir Gunung Slamet yang dilaporkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Selasa 26 Mei 2009, menyebutkan dari pengamatan visual terlihat lontaran lava pijar yang terjadi sejak 12 Mei 2009 sampai 23 Mei 2009. Sampai tanggal 21 Mei 2009, lontaran lava ini terlihat jelas di malam hari dan dini hari, ketinggian semburan mencapai 100 meter di atas bibir kawah. Material lava jatuh di sekitar titik letusan di Kawah IV bagian dalam. Pada 22 Mei 2009, ketinggian lava pijar meningkat mencapai 400 meter. Lontaran material bahkan jatuh melampaui dinding kawah bagian luar dan jatuh di lereng barat gunung Slamet. Sedangkan pada 23 Mei 2009, terjadi letusan abu yang tingginya mencapai 1.000 meter di atas bibir kawah dengan kolom asap berwarna abu-abu tebal dan material abu jatuh di bagian utara gunung. PVMBG memperingatkan tingginya letusan asap yang mencapai 1.000 meter perlu diwaspadai, terutama untuk keselamatan penerbangan.
Status Gunung Slamet naik dari level waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III) sejak Kamis 23 April pukul 18.00 WIB. Meski aktivitasnya terus meningkat, warga di sekitar gunung belum direkomendasikan mengungsi, namun diminta tenang dan tetap siaga.
Sumber : Vivanews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar