19 April 2009

MEMORY TRAGEDI 27 JULI 1997

HARUSKAH PEMILU BERAKHIR "KONFLIK"

Sejarah tentang sering terjadinya konflik vertikal dan horizontal sebelum dan sesudah pelaksanaan pemilu sepertinya selalu akan terulang. Hal ini bisa di lihat dari semakin memanasnya suhu politik di tanah air. Apalagi petinggi-petinggi Partai Politik di Tanah Air ini selalu saja tidak memberikan pembelajaran politik yang baik kepada rakyat.


Lihatlah perilaku dan ucapan mereka yang seakan mendoktrinisasi rakyat dengan kalimat-kalimat penuh kebencian antara satu dengan yang lain, tanpa kaidah dan estetika yang justeru tidak memperlihatkan kedewasaan dan kebijaksanaan dalam menyikapi sebuah keadaan. Hasilnya, rakyatpun ikut terbakar dan menjadi korbannya.

Ada baiknya kita harus kembali menyadari bahwa hidup kita tidak terlepas dari kepentingan-kepentingan, termasuk kepentingan politik. Namun yang sering kita lupa adalah kita tidak pernah bisa "MEMILAH" kepentingan mana yang harus kita dahulukan. Kita juga harus sadar bahwa kita hidup dalam sebuah negara. Maka sebagai warga negara kita hanya memiliki dua kepentingan yaitu kepentingan "SIAPA SEBAGAI SIAPA" dan "SIAPA MELAKUKAN APA".

SIAPA SEBAGAI SIAPA artinya kita adalah sebagai rakyat yang hidup dalam ikatan norma-norma yang diatur oleh negara dan agama, sedangkan SIAPA MELAKUKAN APA berarti pula kita sebagai pribadi-pribadi yang mempunyai hak dan kewajiban baik secara vertikal maupun horizontal baik kepada negara, masyarakat dan agama.

Bila kita semua memahami tentang kedudukan ini, maka Insya Allah semuanya akan berjalan INDAH dan DAMAI. Berikut kenangan pahit yang pernah terjadi di Banjarmasin, yang mudah-mudahan bisa menyadarkan kita tentang apa yang telah kita lakukan.




















Korban Kerusuhan >>>













<<<>












Mobil dan sepeda
motor juga jd korban>>












<<> Salah satu kantor parpol
juga dibakar massa












tempat ibadah
jg dibakar>>>











>> apapun yang ada juga dibakar


Tidak ada komentar:

Posting Komentar