19 April 2009

TIPS MENGHADAPI BENCANA

Bencana pada dasarnya dapat dibagi 2, yaitu bencana sosial dan bencana alam. bencana sosial SEPERTI ADANYA PENYEBARAN WABAH PENYAKIT ( DEMAN BERDARAH, VIRUS HIV, VIRUS FLU BURUNG ). BENCANA ALAM SEPERTI MUSIBAH BANJIR, GEMPA BUMI, LETUSAN GUNUNG BERAPI, TSUNAMI, LONGSOR, PUTING BELIUNG, DLL.

Sebagai anggota masyarakat ada baiknya kita mengetahui penanganan bencana berdasarkan katagorinya. berikut tips-tips begaimana menangani / menindak-lanjuti adanya kejadian / bencana, yaitu :


>> WASPADA DEMAM BERDARAH
Apa itu Demam Berdarah?
Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Demam Berdarah (Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus) dan dapat menyebabkan KEMATIAN.

Di mana Nyamuk Demam Berdarah Berkembang Biak?

Di tempat-tempat penampungan air bersih di dalam rumah maupun di sekitar lingkungan kita, seperti : bak mandi/WC, tempayan, drum, tempat minum burung, vas bunga/pot tanaman air, kaleng bekas, ban bekas, botol, tempurung kelapa, plastik yang dibuang di sembarang tempat, talang air yang rusak dan saluran air hujan yang tidak lancar, pagar atau potongan bambu yang berlubang, dsb.

Apa tanda/gejalanya?

  • Mendadak panas tinggi selama 2 sampai 7 hari.
  • Tampak lemah dan lesu.
  • Timbul bintik-bintik merah pada kulit.
  • Sering terasa nyeri di ulu hati.
  • Kadang-kadang terjadi perdarahan di hidung (mimisan) dan di bawah kulit.
  • Kadang terjadi muntah atau berak darah.
  • Bila sudah parah, penderita gelisah, tangan dan kaki dingin serta berkeringat. Bila tidak segera ditolong dapat menimbulkan kematian.

Apa yang harus dilakukan?

1. Jika ada gejala tersebut di atas, maka :

  • Beri minum sebanyak mungkin.
  • Kompres agar panasnya turun.
  • Berikan obat penurun panas, misalnya Paracetamol.
  • Segera bawa ke Poliklinik, Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat!

2. Berantas jentik dan hindari gigitan nyamuk Demam Berdarah dengan cara 3M Plus yaitu :

  • Menguras tempat-tempat penampungan air (bak mandi/WC, tempayan, ember , vas bunga , dsb) seminggu sekali.
  • Menutup rapat semua tempat penampungan air seperti ember, gentong dan drum.
  • Mengubur barang-barang bekas yang ada di sekitar atau di luar rumah yang dapat menampung air hujan seperti kaleng bekas, botol, plastik dan tempurung kelapa.
  • Menaburkan bubuk abate atau altosid 2-3 bulan sekali di tempat air yang sulit dikuras atau tempat sulit air.
  • Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk.
  • Cegah gigitan nyamuk dengan menggunakan obat nyamuk, memakai obat repelant, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi dsb. (Sumber : Brosur WASPADA DEMAM BERDARAH CEGAH DENGAN 3M PLUS!, oleh : Pusat Komunikasi Publik Setjend Depkes RI)

”TANGGAP” FLU BURUNG!!!

Ditulis oleh Administrator Kamis, 15 November 2007 15:26

Mari proaktif membantu Pemerintah menjalankan "TANGGAP" FLU BURUNG dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut
  1. Jangan sentuh unggas yang sakit atau mati. Jika terlanjur, cepat-cepat cuci tangan pakai sabun dan laporkan ke kepala desa.
  2. Cuci tangan dan juga peralatan masak anda dengan menggunakan sabun, sebelum makan atau memasak. Masak ayam dan telur ayam sampai matang.
  3. Pisahkan unggas dari manusia dan pisahkan unggas baru dari unggas lama selama dua minggu.
  4. Periksakan ke puskesmas jika mengalami gejala flu dan demam setelah berdekatan dengan unggas.
  5. Bagi yang beresiko tinggi (pemotong/penjual/pembeli unggas, pemelihara unggas, petugas laboratorium/tenaga medis yang menangani pasien flu burung, pekerja peternakan, dsb) :
  • Agar selalu memakai pakaian pelindung, termasuk masker, jas laboratorium, sarung tangan dan kaca mata (goggles) pada saat bekerja.
  • Setelah selesai, lepaskan semua pelindung kemudian cuci tangan dengan sabun/desinfektan dan air.
  • Cucilah tangan dengan air dan sabun tiap kali sesudah bersentuhan dengan unggas.
(Sumber : Buku TANGGAP FLU BURUNG!!!, oleh : Pusat Komunikasi Publik Setjend Depkes RI)

LANGKAH-LANGKAH PENYELAMATAN SAAT TERJADI GEMPA

Ditulis oleh Harya Bimo Kamis, 05 Oktober 2006 21:41

  1. Tetap tenang dan tidak panik.
  2. Segera berlindung di bawah meja/ranjang, kusen pintu dan gunakan pelindung kepala.
  3. Segera matikan peralatan yang menggunakan tenaga listrik, gas, kompor dan lampu, untuk menghindari bahaya kebakaran.
  4. Membunyikan tanda bahaya (sirene atau tanda lainnya).
  5. Arahkan pengunjung keluar gedung melalui pintu dan tangga darurat.
  6. Jangan mempergunakan lift.
  7. Lakukan evakuasi pasien dan korban lainnya. Catatan : Waspada terhadap terjadinya bencana susulan !!! (Tsunami, banjir, kebakaran dan lain-lain).
Sumber : Brosur “Cegah Jatuhnya Korban Akibat Gempa” yang dibuat oleh PPK Setjen Depkes.

TIPS MENGAHADAPI TSUNAMI DI DARATAN

Ditulis oleh Harya Bimo Kamis, 05 Oktober 2006 21:37

  • Tetap tenang dan tidak panik.
  • Ikuti instruksi/petunjuk dari petugas yang berwenang (polisi, hansip atau petugas lain)
  • Jauhi tempat-tempat rendah dan segera pergi menuju tempat yang lebih tinggi.
  • Bila Anda berada di rumah, pastikan seluruh keluarga Anda mengetahui adanya ancaman bahaya ini dan segera pergi menuju tempat yang aman.
  • Bila Anda berada di pantai atau di dekat lautan dan merasakan adanya gempa bumi, segera pergi ke lokasi yang lebih tinggi. JANGAN menunggu sampai peringatan tsunami di umumkan.
  • Bila Anda berada di hotel atau gedung tinggi yang terletak di tempat yang rendah, segera berlari ke bagian atas hotel/gedung.

TIPS MENGAHADAPI TSUNAMI DI LAUTAN

Ditulis oleh Harya Bimo Kamis, 05 Oktober 2006 21:34

  • Informasikan pada penumpang kapal untuk tetap tenang dan tidak panik.

  • Bila Anda berada di kapal yang besar di lautan dan mendengar adanya peringatan akan terjadinya tsunami, segera informasikan kepada nakhoda kapal untuk gerakkan kapal Anda menuju air yang lebih dalam. Jangan kembali ke pelabuhan karena Tsunami dapat menyebabkan perubahan yang cepat pada ketinggian air dan bahaya yang tak terduga di pelabuhan.

  • Mengingatkan pada nakhoda kapal untuk selalu melakukan kontak dengan pihak otoritas pelabuhan untuk mendapatkan arahan mengenai pergerakan kapal. Dapat kembali ke pelabuhan bila kondisi pelabuhan cukup aman untuk navigasi dan berlabuh

  • Namun bila Anda berada di dalam kapal yang kecil, segera menuju dermaga dan berlari menuju tempat yang tinggi merupakan satu-satunya pilihan, karena gelombang tsunami akan dengan mudah menghancurkan kapal-kapal kecil.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar